√ MAKROMOLEKUL - Pengertian, Jenis, Sifat Makromolekul --> -->

Advertisement

MAKROMOLEKUL - Pengertian, Jenis, Sifat Makromolekul

Kamis, 29 November 2018

Ad1

Ad2


MAKROMOLEKUL - Pengertian, Jenis, Sifat Makromolekul lengkap

Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai beraneka ragam zat atau barang yang tersusun bukan sebaai senyawa sederhana, melainkan sebagai molekul besar. Hal ini disebabkan karena senyawa tersebut tersusun dari molekul-molekul kecil yang saling berhubungan membentuk molekul-molekul penyusunnya. Ciri-ciri molekul semacam ini disebut dengan makromolekul. Istilah makromolekul umumnya digunakan untuk molekul-molekul yang mempunyai berat molekul sangat besar atau dengan berat molekul lebih besar dari 10.000. Benda hidup baik binatang maupun tumbuh-tumbuhan sebagain besar tersusun dari bahan makromolekul.

PENGERTIAN MAKROMOLEKUL


Protein merupakan suatu bahan makromolekul atau polimer hasil polikondensansi berbagai asam amino. Hal ini membuktikan bahwa dasar kehidupan didominasi oleh bahan makromolekul. Struktur Makromolekul memungkinkan fungsi-fungsi makromolekul kompleks, dalam bentuk polimer sintetik, makromolekul merupakan bahan untuk karet sintetik, plastik dan serat sintetik.

Proses terbentuknya makromolekul dari senyawa tersusun kecil dan membentuk.  Dan Polimer sintetik memiliki peran yang sangat penting, banyak dimanfaatkan dalam industri terutama dalam industri farmasi dan medis. Sebagai contoh botol polietilen dan poliolevin, vio polustiren, penutup karet, tabung karet dan tabung plastik untuk peralatan injeksi dan kantung plasticized polivinil klorida yang fleksibel sebagai wadah darah dan larutan intravena.

Artikel Terkait : Sistem Koloid - Pengertian, Sifat, Jenis dan Contoh Koloid

Jenis dan Contoh Makromolekul



Jenis dan Contoh Makromolekul

Senyawa makromolekul dapat dibedakan menjadi 2 jenis makromolekul golongan yaitu senyawa yang terdapat di alam yang disebut makromolekul alam dan senyawa yang tidak dihasilkan oleh alam disebut makromolekul sintetik. Bahan makromolekul alam dibuat oleh tanaman dan hewan seperti protein, polinukleotida, gum, karet serta macam-macam resin. Sedangkan makromolekul sintetik dibuat secara sintetik olek manusia seperti plastik, karet sintetik, serat sintetik, polistirena, polietilena dan nylon.


Baik makromolekul alam maupun sintetik keduanya dibangun melalui proses polimerisasi, sehingga makromolekul disebut juga sebagai senyawa polimer. Polimer adalah senyawa makromolekul yang terdiri dari oengulangan kesatuan molekul-molekul kecil dan sederhana yang disebut monomer. Suatu polimer dapat dibangun oleh ratusan hingga ribuan monomer homopolimer atau yang sejenis. Beberapa jenis monomer yang berbeda (kopolimer). Amilum dan selusa adalah contoh homopolimer dari monomer glukosa. Sedangkan protein adalah kopolimer dari 22 asam amino yang berbeda.

Pada umumnya contoh polimer sintetik mempunyai trayek berat molekul yang lebar. Sebaliknya untuk sebagian besar protein molekul-molekulnya identik, sehingga mempunyai berat molekul yang sama. Perbedaan lain antara polimer sintesis dan protein terletak pada konfigurasinya di dalam larutan. Konfigurasi polimer sintetik menyerupai kumparan acak. Sedangkan pada protein rantai polipeptida tersusun rapat secara spesifik.

Artikel Terkait : Sifat Sifat Larutan Beserta Rumusnya

Sifat-Sifat Makromolekul


Sifat-Sifat Makromolekul

Sifat-sifat fisik dari bahan makromolekul adalah keras, kekakuan dan dapat tidaknya berubah bentuk bergantung pada struktur molekul dan jenis polimer. Faktor makromolekul lainnya yang cukup banyak menentukan adalah sifat amort dan sebagian kristalin.

Seperti senyawa dengan berat molekul rendah, polimer apabila dilarutkan dalam pelarut juga dapat membentu larutan koloid sejati yang bersifat stabil. Larutan polimer tinggi mempunyai sifat-sifat mirip sol liofil. Sifat-sifat fisiknya berbeda dengan medium dan terdapat  interaksi antara polimer dengan mediumnya. Viskositas larutan polimer lebih besar dari pada medium pelarutnya dan sangat cenderung berkurang dengan turunnya konsentrasi dan dengan naiknya suhu.

Sifat-sifat koligatif larutan makromolekul sangat rendah, kecuali tekanan osmose relatif lebih tinggi sehingga dapat digunakan untuk menentukan berat molekul dari zat tersebut. Larutannya juga menunjukkan peristiwa efek tyndall dan gerak Brown, karena partikel-partikelnya mempunyai ukuran kolid.

Larutan makromolekul tersebut dapat dipengaruhi oleh sebuah medan listrik, apabila molekulnya bermuatan. Karena mengandung gugus-gugus seperti gugus karboksil dan sulfonat amino. Makromolekul tersebut dalam larutan dapat membentuk ion, sehingga disebut elektrolit polimer.

Artikel Terkait : LARUTAN - PENGERTIAN, RUMUS DAN SOAL LARUTAN TERLENGKAP

Larutan makromolekul tersebut dapat diendapkan dengan cara pertukaran pelarut dan pemanasan. Pada cara kedua pelarut ditambahkan ke dalam larutan dimana makromolekul tidak larut, sehingga akan terjadi pengendapan secara bertingkat. Pada mulanya akan mengendap makromolekul yang berat molekulnya tinggi, kemudian baru yang berat molekulnya rendah. itulah rangkuman materi kimia makromolekul.