√ Muncul Petisi Minta Cabut Status WNI Habib Rizieq, FPI Buka Suara --> -->

Advertisement

Muncul Petisi Minta Cabut Status WNI Habib Rizieq, FPI Buka Suara

Sabtu, 08 Juni 2019

Ad1

Ad2

Muncul Petisi Minta Cabut Status WNI Habib Rizieq, FPI Buka Suara

Sebuah petisi online yang meminta status WNI Imam Besar FPI  (Front Pembela Islam) Habib Rizieq Syihab dicabut muncul di salah satu situs. Dan FPI pun angkat bicara.

Petisi online berjudul Cabut Status WNI Rizieq Shihab yang dibuat 3 hari yang lalu itu sudah ditandatangani oleh 71.189 pengunjung situs tersebut.

Petisi itu telah dibuat oleh seseorang yang mengatasnamakan 7inta Putih.

Terdapat sejumlah alasan mengapa si pembuat petisi tersebut meminta status WNI Habib Rizieq dicabut.

Muncul Petisi Minta Cabut Status WNI Habib Rizieq
Munarman, Sekretaris Umum FPI


Lalu, apa kata FPI terkait dengan kemunculan petisi tersebut?

Siapapun dapat membuat petisi online, orang yang tidak jelas pun bisa, asal bisa ngetik dan main gadget. Bahkan anak SD juga bisa membuatnya, ungkap Munarman Sekretaris Umum FPI pada hari Jumat (7/6/2019) malam.

Munarman selanjutnya menyebut bahwa kalimat pengantar petisi itu adalah fitnah yang keji. Dia mengatakan semua orang yang sudah mengerti tentang mahzab pasti ia akan memahami posisi Habib Rizieq.

Pengantar petisi jelas-jelas fitnah menyatakan Habib Rizieq Syihab berafiliasi dengan ISIS.

Semua orang yang sudah mengerti tentang mahzab tentu mereka tahu dan akan paham posisi Habib Rizieq.

Jadi ini orang yang sangat bodoh yang asal jeplak dan kebodohan itu telah menular berantai melalui media sosial online, pungkasnya

Dia juga mengatakan bahwa mencabut kewarganegaraan bukan urusan opini, namun persoalan hukum.

Dia menyebut jika seseorang yang tidak mengerti hukum kewarganegaraan maka ia hanya akan menebar kebodohan.

Urusan cabut kewarganegaraan itu bukan urusan online ataupun bukan hanya urusan gorengan opini saja, namun itu urusan hukum.

Yang Gk mengerti hukum kewarganegaraan maka mereka hanya akan menebar kebodohan.

Dan Saat ini memang zaman banyaknya ruwaibidah tampil, maka sekarang banyak kebodohan merajalela, ucap Munarman.

Berikutnya