√ PAUD, BISNIS YANG MENGATASNAMAKAN PENDIDIKAN ANAK --> -->

Advertisement

PAUD, BISNIS YANG MENGATASNAMAKAN PENDIDIKAN ANAK

Minggu, 17 Maret 2019

Ad1

Ad2

PAUD, BINIS YANG MENGATASNAMAKAN  PENDIDIKAN ANAK

Menarik dengan topik kali, kita akan membahas seputar postingan kontroversi dari salah satu postingan facebook saudara agus susanto  tentang salah satu pendidikan anak sejak dini, yaitu PAUD, apakah paud itu sebagai bisnis yang mengatasnamakan pendidikan anak? tentunya pernyataan tersebut menjadi kontroversi disegala kalangan.




PAUD, bisnis atas nama pendidikan anak..

Topik kontroversi dan banyak benernya, dan digunakan untuk tempat penitipan anak saat orang tuanya sibuk bekerja...

Ada beberapa fakta yang harus diketahui..

Pintar ada waktunya!
Karena yg berkembang ialah pusat perasaan, anak usia dini harus jadi anak yang bahagia, bukan jadi anak yang pintar!

* Anak usia dini belum perlu belajar sosialisasi dengan beragam orang
* Saat anak diusia dini, otak anak yang paling pesat berkembang adalah pusat perasaannya, bukan pusat berpikirnya.

Di sekolah, kegiatan anak hanya bermain kok!
Taukah ayah bunda, permainan terbaik ialah tubuh ayah ibunya! Bermain dengan ayah ibu juga menciptakan kelekatan. Misal: bermain peran, muka jelek, bermain pura-pura, petak umpet.

Di sekolah, mainan lebih lengkap.
Permainan paling kreatif adalah bermain tanpa mainan. Jangan batasi kreatifitas anak dengan permainan yang siap pakai.
Contoh: karpet jadi mobil, atau panci jadi topi.

Anak <5 th belum saatnya belajar sosialisasi. Ia belum bisa bermain bersama. Mereka baru bisa bermain bersama-sama.

Bermain bersama-sama= bermain diwaktu dan tempat yang sama namun tidak berbagi mainan yang sama (menggunakan mainan masing2)
Bermain bersama= bermain permainan yang membutuhkan berbagi mainan yang sama.

Memasukkan sekolah anak terlalu dini, sama seperti menyemai benih kanker.
Kita tidak tahu kapan kanker akan muncul dan dalam jenis apa.
Otaknya belum siap. Kita tidak pernah tahu kapan ia kehilangan motivasi belajar.
Semakin muda kita sekolahkan anak, semakin cepat pula ia mengalami BLAST (Bored Lonely Afraid-Angry Stress Tired).
anak yang mengalami BLAST, lebih rentan menjadi pelaku dan korban bullying, pornografi dan kejahatan seksual.

Kapan sebaiknya anak masuk sekolah?
* TK A → usia 5 th
* TK B → usia 6 th
* SD → usia 7 th
Dibawah usia 5 th, anak tidak perlu bersekolah.

Kebutuhan anak 0-8 tahun adalah bermain & terbentuknya kelekatan.

Jangan kau cabut anak2 dari dunianya terlalu cepat, krn kau akan mendapatkan orang dewasa yg kekanakan.

Sumber text : Prof. Neil Postman, The Disappearance Childhood-

NOTE: Bagaimana Dengan Pendapat anda, apakah Paud Itu penting?
Berikutnya